POMPA

I. Definisi Pompa

Pompa adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dengan cara mengambil energi dari suatu sumber tenaga dan memindahkannya ke cairan tersebut.

II. Fungsi Pompa

1. Memindahkan cairan dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi 

2. Memindahkan cairan dari tempat yang bertekanan rendah ke tempat bertekanan tinggi

3. Memperbesar laju alir fluida

III. Klasifikasi Pompa 

A. Positive Displacement Pump

Positive Displacement Pump adalah pompa dimana untuk membangkitkan tekanannya dilakukan dengan cara mengurangi volume ruang cairan. 

Positive Displacement Pump terbagi menjadi dua yaitu :

⚙️ ROTARY PUMP
Rotary Pump adalah pompa dimana tekanan dibangkitkan dengan gerakan memutar dan menekan dari suatu bagian dari pompa.
Jadi bagian yang berputar akan menjebak sejumlah volume cairan ke dalam silinder atau casing. Kemudian bagian yang berputar akan menggantikan sejumlah volume cairan tersebut dari silinder atau casing.

Jenis Rotary Pump : 
🛡️ Gear Pump
Pemindahan cairannya itu  berdasarkan adanya perputaran roda gigi (gear)  terhadap rumah pompa

Cara Kerja :
Cairan akan masuk dari bagian suction pompa kemudian menuju chamber,  karena adanya pengurangan volume ruangan cairan dan adanya putaran dari gear,  maka cairan akan keluar melalui bagian discharge noozle.

Pompa ini cocok untuk cairan kental, menghasilkan tekanan yang besar. Tidak cocok untuk cairan yang mengandung kotoran atau padatan terlarut.


🛡️ Lobe Pump
Lobe Pump adalah pompa dimana Pemindahan cairannya itu berdasarkan adanya perputaran lobe terhadap rumah pompa 

Cara Kerja :
Cairan akan masuk dari bagian suction noozle kemudian menuju chamber,  karena adanya pengurangan volume ruangan cairan dan adanya putaran dari gear,  maka cairan akan keluar melalui bagian discharge noozle. 

Pompa ini cocok untuk menghandle fluida yang mengandung padatan dan untuk kapasitas kecil.



🛡️ Sliding Vane Pump
Cara Kerja :
Ketika rotor berputar,  sliding vane akan berputar di dalam casing, cairan akan masuk dari bagian noozle. Rotor akan berputar dengan kecepatan tinggi dan akan mendorong keluar cairan menuju discharge noozle.



🛡️ Tubing Pump
Adalah pompa yang terdiri dari sejumlah roller yang terhubung dengan rotating cam yang nempel pada penggerak pompa. 

Cara Kerja :
Cairan akan masuk dari bagian suction,  kemudian cairan yang berapa di tubing ditekan oleh roller menuju discharge pompa. 

Pompa ini biasa dipakai untuk industri farmasi atau makanan.



🛡️ Screw Pump
Pompa ini menggunakan screw untuk mendorong cairan menuju discharge. 

Cara Kerja :
Ketika screw berputar,  akan terbentuk cavity di dalam pompa,  sehingga cairan tersebut terbawa di cavity tersebut  dan akan bergerak menuju discharge. 

Pompa ini cocok digunakan untuk transfer cairan viscous seperti heavy oil.




B. Non Positive Displacement Pump/Dynamic Pump

🛡️ CENTRIFUGAL PUMP
Centrifugal Pump Adalah salah satu jenis Dynamic pump yang dipakai untuk memindahkan fluida dimana tekanan dibangkitkan dengan gaya sentrifugal yang bekerja pada cairan. 

Secara umum digunakan untuk kapasitas besar dengan head sedang. Cocok untuk cairan yang kental atau cairan yang abrasif

CARA KERJA :
Cairan akan masuk dari bagian suction noozle menuju mata impeller,  kemudian akan mengalir melewati sudu-sudu/vane dari impeller.  Karena ada perputaran impeller,  cairan akan terdorong keluar dengan gaya sentrifugal. Putaran impeller ini akan menaikkan tekanan cairan,  kemudian cairan akan terkumpul di volute lalu akan keluar dari bagian discharge.




🛡️ AXIAL PUMP
adalah pompa dimana posisi suction dan dischargenya dalam satu garis lurus atau saling sejajar satu sama lain. 

CARA KERJA :
Cairan akan masuk dari suction noozle dan menuju impeller. Putaran dari impeller akan memberikan energi mekanik kepada cairan.  Akibat putaran tersebut akan menaikkan tekanan cairan dan akan mendorong keluar cairan ke discharge noozle. 

Pompa ini digunakan untuk mengalirkan cairan tekanan tinggi dan kapasitas tinggi.

MASALAH PADA POMPA
A. Kavitasi 
Terjadi apabila NPSHa < NPSHr.  Jadi kavitasi adalah peristiwa dimana tekanan pada suction pompa lebih rendah dari vapor pressure liquid  pada temperatur pemompaan.  Akibatnya yaitu cairan yang masuk akan menguap menjadi gelembung dan masuk ke impeller dan karena tekanan naik drastis gelembung tersebut akan pecah. 

Mengurangi Kavitasi
1. Pompa ditempatkan di tenpat yang serendah mungkin atau meniakkan tekanan sumber. 
2. Pipa suction dibuat pendek
3. Mendinginkan cairannya
4. Kecepatan fluida di suction lebih rendah
5. Kurangi friction loses pada suction. 
6. Lakukan primming ketika akan start pompa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tray Column (Kolom Pelat)

DISTILASI BATCH DAN KONTINYU

NERACA MASSA DISTILASI DENGAN 3 PRODUK